KEBUGARAN JASMANI
1. Pengertian Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani
adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh untuk melakukan penyesuaian (adaptasi)
terhadap pembebanan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan
sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan berlebihan yang berarti.
Seseorang
yang memiliki kondisi fisik yang baik, maka dari orang tersebut akan tampak:
a.
Peningkatan dalam kemampuan system
sirkulasi dan kerja jantung.
b.
Peningkatan dalam kekuatan,
kelentukan, stamina, kecepatan, dan lain-lain yang merupakan komponen kondisi
fisik.
c.
Ekonomi gerakan yang lebih baik
pada waktu latihan.
d.
Pemulihan yang lebih cepat dalam
organ-organ tubuh setelah latihan.
e.
Respons yang cepat dari organ tubuh
kita apabila sewaktu-waktu diperlukan.
2. Unsur-unsur Kebugaran Jasmani
Dalam
pembinaan kondisi fisik untuk meningkatkan kebugaran jasmani, kita perlu
mengenal unsur-unsur kebugaran jasmani yang perlu dilatih. Unsur-unsur
kebugaran jasmani tersebut, antara lain; kekuatan,daya tahan otot jantung dan
paru-paru, kelincahan, daya ledak (power), dan kelentukan. Unsur-unsur
kebugaran jasmani tersebut dapat dilatih dalam bentuk, seperti; circuit
training, interval training, kalestenik, jogging, dan aerobic.
3. Manfaat Latihan Kebugaran
Jasmani
Manfaat
melakukan latihan kebugaran jasmani secara teratur dan benar dalam jangka waktu
yang cukup adalah sebagai berikut:
a.
Mempertahankan dan meningkatkan
taraf kesegaran jasmani yang baik.
b.
Mengadakan koreksi terhadap
kesalahan sikap dan gerak.
c.
Membentuk sikap dan gerak.
d.
Membentuk kondisi fisik (kekuatan
otot, kelincahan, ketahanan, keluesan, dan kecepatan).
e.
Membentuk berbagai sikap kejiwaan
(membentuk keberanian, kepercayaan, dan kesiapan diri, serta kesanggupan
bekerja sama.
f.
Memberikan rangsangan bagi
pertumbuhan tubuh, khususnya bagi anak-anak.
g.
Memupuk rasa tangung jawab terhadap
kesehatan diri sendiri dan masyarakat.
4. Bentuk-bentuk Latihan
Kebugaran Jasmani
Bentuk-bentuk
latihan kebugaran jasamni tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Latihan kekuatan otot lengan,
yaitu:
1.
Berjongkok
bertumpu pada telapak tangan.
Cara
melakukannya:
ü Mula-mula
sikap badan jongkok, kedua kaki sedikit rapat, kedua tangan lurus berada
diantara kedua paha mendekati lutut dan telapak tangan terbuka, serta manumpu
pada lantai.
ü Kemudian
sentuhkan paha ke bagian dalam dekat dengan siku tangan.
ü Lalu
angkatlah kedua kaki ke atas secara perlahan-lahan hingga lepas dari lantai.
Siku dapat berfungsi sebagai penahan pada paha.
ü Sikap
ini dipertahankan selama 5 s/d 8 detik.
2.
Latihan push-up, caranya:
ü Mula-mula
tidur telungkup, kedua kaki dirapatkan lurus di belakang dan ujung kaki
bertumpu pada lantai.
ü Kedua
telapak tangan di samping dada, jari-jari tangan menunjuk ke depan, dan kedua
siku ditekuk.
ü Kemudian,
angkatlah badan ke atas hingga kedua tangan lurus. Badan dan kaki berada dalam
satu garis lurus.
ü Lalu,
badan diturunkan kembali dengna jalan membengkokkan kedua sikut. Badan dan
kedua kaki tetap lurus serta tidak menyentuh lantai.
ü Gerakan
ini dilakukan berulang-ulang selama 15 hingga 30 detik.
b.
Latihan kekuatan otot perut
Bentuk
latihan kekuatan otot perut yaitu sit up.
Cara melakukannya:
1.
Mula-mula tidur terlentang, kedua
lutut ditekuk, dan kedua tangan diletakkan di belakang kepala.
2.
Kemudian, badan diangkat ke atas
hingga dalam posisi duduk. Tetapi kedua tangan tetap berada di belakang kepala.
3.
Gerakan ini dilakukan
sebanyak-banyaknya 15 hingga 30 detik, serta dapat dilakukan dengan bantuan
teman.
c.
Latihan kekuatan otot punggung
Bentuk
latihan kekuatan otot punggung, yaitu back
lift. Cara melakukannya:
1.
Mula-mula tidur telungkup, kaki
rapat, dan kedua tangan berpegangan di belakang kepala.
2.
Kemudian, angkatlah badan sehingga
dada tidak menyentuh ke lantai, tetapi posisi tetap menyentuh lantai. Agar
posisi kaki tetap masih menyentuh lantai, pergelangan kaki bias dipegang oleh
teman dan dapat juga tidak dipegang.
3.
Gerakan ini dilakukan
berulang-ulang selama 15 hingga 30 detik.
d.
Latihan kekuatan otot lengan dan
bahu
Bentuk
latihan kekuatan otot lengan dan bahu, yaitu kereta sorong. Cara melakukannya :
1.
Latihan ini dilakukan
berpasang-pasangan, satu orang melakukan berjalan dengan tangan dan temannya
membantu memegang/mengangkat kedua kaki orang yang melakukan latihan.
2.
Latihan ini dilakukan
berulang-ulang secara bergantian. Jarak tempuh berjalan dengan tangan tersebut
kira-kira 10 hingga 20 meter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar