Terkadang sebuah file baik itu data musik / word / atau data
yang lain sangat besar jika tidak di lakukan kompres selain memakan
kapasitas hardsisk tentunya.Dengan pengaturan yang pas, 7-Zip bisa
mengompres file dengan sangat baik. Apa saja yang harus diatur? Mari
ikuti biar mengerti.
7-zip termasuk keluarga file archiver dengan tujuan membuat ukuran file
lebih kecil dari aslinya agar lebih mudah didistribusikan. 7-Zip,
secara gratis, bisa diperoleh dari situs web klik disini.
Ketika sebuah arsip ingin dibuat dengan 7-Zip (mengklik kanan satu
atau beberapa file, memilih [7-Zip] > [Add to Archive]), pengguna
akan dihadapkan pada beberapa pilihan. Apa yang ia pilih berdampak pada
hasil kompresi. Kalau salah pilih, kompresi tak akan maksimal.
Karena itu, ada beberapa hal yang perlu diketahui agar dapat membuat
arsip file dengan kompresi paling optimal. Artinya, ukuran file arsip
yang dihasilkan dibuat sekecil mungkin atau istilah teknisnya adalah
rasio kompresi yang tinggi.
7-zip yang digunakan pada artikel ini adalah 7-Zip 9.22 Beta. Versi
stabil yang dipakai secara umum adalah versi 9.20. Bedanya tipis. Pada
7-Zip 9.22 Beta ada pilihan baru yakni [Solid Block Size] dan [Number
of CPU threads]. Pilihan [Solid Block Size] menggantikan pilihan
[Create Solid Archive] yang ada di versi 9.20. Sedangkan [Number of CPU
threads] menggantikan [Multi-threading].
Dengan mengaktfikan [Create Solid Archive] pada versi 9.20, kompresi
yang dihasilkan lebih baik. Sedangkan di 9.22, cukup jangan memilih
pilihan [Non-Solid] pada [Solid Block Size].
Untuk pilihan Number of CPU threads, menurut manual 7-zip, jika anda
memilih 2 thread, kecepatan kompresi file akan meningkat, pilihan ini
hanya untuk metode LZMA.
Proses pembuatan kompresi file dengan 7-Zip dimulai dengan memilih
file, kemudian mengklik kanan file itu, memilih [7-Zip], dan mengklik
[Add to archive]. Kemudian, muncullah kotak dialog milik 7-Zip.
Format Arsip
Pilihan pertama adalah Archive Format yang digunakan untuk menentukan
format arsip yang dihasilkan. Pilihannya terdiri dari: 7z (format
andalan 7-Zip), BZIP2, GZIP, Tar, dan ZIP. Format yang umum dipakai
pada sistem operasi Windows adalah 7z dan ZIP. Karena ZIP sangat umum
dan fleksibel (dikenali oleh hampir seluruh pembuat arsip), format
ZIP-lah yang dipilih.
Tingkat Kompresi
Selanjutnya, tingkat kompresi ditentukan pada bagian Compression Level.
Pilihan yang ada terdiri dari [Store], [Fast], sampai [Ultra]. Pilihan
[Store] akan membuat arsip tidak dikompres, hanya dibungkus ke dalam 1
paket saja. Ukuran file hasil kompresi terkecil diperoleh dengan
memilih [Ultra]. Namun, dengan memilih [Ultra], waktu yang diperlukan
untuk memampatkan file menjadi lama. Jadi, kalau tidak terlampau
terburu-buru, pilih saja [Ultra].
Pilihan selanjutnya adalah metode kompresi (Compression Method). Untuk
format zip, pilihan metode kompresi terdiri dari [Deflate],
[Deflate64], dan [Bzip2]. Dari ketiga pilihan yang ada, [Deflate64]
memberikan hasil kompresi yang terbaik.
Deflate adalah metode yang standar digunakan pada format ZIP. Sedangkan
metode Deflate64 adalah Deflate dengan ukuran dictionary 64KB.
Kelemahan Deflate64 adalah kurangnya fleksibilitas. File yang dikompres
dengan metode Deflate64 hanya bisa dibuka oleh program yang mendukung
dekompresi Deflate64. Sebagai informasi, selain 7-Zip, Winrar juga
mendukung Deflate64.
Kalau file hasil kompresi hendak didistribusikan secara luas, hindari
format yang tidak standar. Umumnya format yang digunakan untuk
distribusi di internet adalah format zip dengan metode Deflate.
Word Size
Menurut manual 7-Zip, word size digunakan untuk mencari rangkaian bytes
yang identik untuk kompresi. Semakin besar word size, semakin baik
rasio kompresinya. Untuk ZIP (Deflate64), pengaruhnya tak teralu besar.
Pilihan yang boleh dicoba adalah 192. Kenapa 192? Berdasarkan
pengalaman, pilihan lebih besar dari 192 memberikan hasil ukuran
kompresi bertambah beberapa byte.
Cara Tepat Kompres File Gado-Gado
Bagaimana cara yang tepat untuk mengompres sekumpulan file yang terdiri
file biner dan file teks? Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat
digunakan.
1. Cari kelompok file yang jumlahnya terbanyak. Biner atau teks yang
paling banyak? Jika file biner lebih banyak daripada file teks, maka
kompres dengan metode LZMA. Jika sebaliknya, maka gunakan metode PPMD.
Contoh: jika dalam satu folder ada 12 file – 2 file biner dan 10 file
teks. Seandainya 12 file tersebut mempunyai ukuran rata-rata hampir
sama, metode yang tepat adalah menggunakan PPMD. Tapi, jika ada
perbedaan besar antara satu kelompok file dengan kelompok file lainnya,
maka anda harus gunakan cara nomor 2.
2. Inilah cara nomor 2. Lihat ukuran file-nya. Cari kelompok yang
ukurannya terbesar – biner atau teks? Misalnya dalam satu folder ada 12
file – 2 file biner dan 10 file teks. Jika ukuran 2 file biner
tersebut lebih besar daripada ukuran 10 file teks, maka metode yang
harus digunakan adalah LZMA.
3. Kalau pengetahuan soal mana file biner mana file teks terbatas, coba
saja kedua metode – LZMA dan PPMD. Kemudian gunakan metode yang
memberikan hasil kompresinya terkecil. Tapi, dengan cara ini,
bersiap-siaplah untuk kerja 2 kali.
Untuk Download 7-zip klik dibawah ini
Untuk versi 9.22 Beta klik disini
Untuk versi 9.20 Klik disini
Terima kasih,,
Sampai jumpa di postingan berikutnya,
terima kasih :)
BalasHapus